8 marketplace terbaik di Indonesia untuk membantu Anda berjualan online

belanja-online
Walaupun estimasi nilai pasar e-commerce Indonesia cukup bervariasi berdasarkan sejumlah penelitian, mereka semua paling tidak setuju akan satu hal: perkembangan pasar e-commerce Indonesia tumbuh secara signifikan. Berdasarkan temuan eMarketer, pasar e-commerce B2C (business-to-consumer) Indonesia memiliki catatan pertumbuhan terbesar di Asia Pasifik hingga 2017.
Ini adalah ranah yang sangat hangat dan waktu yang tepat bagi siapapun untuk mulai masuk. Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk mulai melakukan penjualan online, berikut ialah delapan marketplace online di Indonesia yang bisa menjadi bahan pertimbangan para penjual individu.
Perlu Anda ketahui bahwa model bisnis e-commerce marketplace secara unik akan menjadi penengah bagi semua transaksi antara penjual dan pembeli. Jadi, seluruh pemain e-commerce di bawah ini akan menyediakan layanan rekening bersama (rekber atau escrow) untuk memberikan perlindungan lebih kepada para penjual dan pembeli.
Website seperti Kaskus, OLX, dan Berniaga tidak termasuk di daftar ini karena mereka memiliki model bisnis classifieds atau listing online. Tidak ada fitur rekber di dalamnya. Kami juga tidak memasukkan Blibli dan Indonetwork karena kedua website tersebut lebih berfokus merekrut perusahaan dibandingkan individual sebagai penjual.
Berikut ialah ke-8 marketplace yang kami urutkan berdasarkan peringkat di Alexa:

1. Bukalapak

website-bukalapak
Didirikan pada awal 2010 sebagai salah satu produk portofolio agensi digital bernama Suitmedia, Bukalapak bertumbuh sebagai salah satu produk online terbesar karya anak bangsa di Indonesia. Achmad Zaky selaku CEO mengatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 150.000 penjual1 dan 1,5 juta produk aktif di Bukalapak.
Pada Januari 2014, Achmad mengatakan bahwa Bukalapak memproses transaksi senilai Rp 500 juta setiap harinya. Di website ini, para pengguna dapat melakukan aktivitas jual beli dengan harga pas maupun harga yang siap untuk dinegosiasikan. Bukalapak memiliki fitur dompet virtual bernama Bukadompet sebagai salah satu metode pembayaran.
Saat ini berjualan di Bukalapak masih gratis.
Baca juga: CEO Bukalapak: Mulai dari sekarang dan jangan takut gagal
Peringkat Alexa: ke-25 di Indonesia. (Update: Perlu dicatat bahwa Bukalapak merupakan satu-satunya pengguna berbayar Alexa di daftar ini saat artikel ditulis, dan hal ini mempengaruhi peringkat mereka di Alexa.)

2. Tokopedia

website-tokopedia
Berdiri pada awal 2009, Tokopedia dinilai sebagai pemimpin pasar dalam ranah marketplace online di Indonesia. Paling tidak, Tokopedia memiliki jumlah modal yang sangat besar berkat USD 100 juta (Rp 1,2 triliun) yang disuntikkan beberapa bulan lalu oleh Softbank Internet and Media Inc. dan Sequoia Capital.
William Tanuwijaya selaku CEO mengatakan bahwa saat ini mereka memiliki “ratusan ribu” penjual yang bertumbuh jumlahnya sebesar 30 persen setiap bulan. Saat ini Tokopedia memiliki 3,3 juta produk aktif, dimana sekitar 2 juta produk terjual di platform setiap bulannya.
Tokopedia belum menarik biaya apapun dari para penjual. Namun, para penjual bisa berlangganan fitur premium bernama Gold Merchant.
Baca juga: 5 hal menarik yang perlu Anda ketahui tentang Tokopedia
Peringkat Alexa: ke-39 di Indonesia

3. Elevenia

website-elevenia
Elevenia merupakan salah satu pemain termuda di daftar ini, namun mereka sangat agresif dan telah mencatat pertumbuhan sangat besar di tahun pertama operasinya. Diluncurkan pada bulan Maret 2014, perusahaan hasil joint venture antara XL Axiata dan SK Planet asal Korea Selatan ini memiliki 2 juta produk aktif dan melayani 8.000 order setiap harinya.
Uniknya, perusahaan ini menyediakan seller zone di Jakarta, berisikan studio foto dan ruang pelatihan untuk membantu para penjual online yang masih baru. Semua hal itu dapat digunakan secara gratis.
Elevenia mengambil komisi dari setiap penjualan di dalam platform. Informasi lebih lanjut dapat Anda lihat di sini.
Baca juga: Tokopedia dan Elevenia berselisih terkait akuisisi merchant
Peringkat Alexa: ke-72 di Indonesia

4. Qoo10 Indonesia

website-qoo10-indonesia
Berasal dari Singapura, Qoo10 merupakan perusahaan joint venture antara eBay dengan GMarket asal Korea Selatan. Qoo10 Indonesia sendiri mulai beroperasi sejak tahun 2012, dan mengklaim memproses transaksi senilai lebih dari USD 2,5 juta (Rp 32 miliar) setiap bulannya.
Selain di Indonesia, Qoo10 juga beroperasi di Singapura, Jepang, Malaysia, China, dan Hong Kong. Qoo10 Indonesia menarik komisi dari setiap penjualan yang terjadi di dalam platform. Anda bisa melihat halaman ini untuk informasi lebih lanjut.
Baca juga: Founder Qoo10 pernah bekerja di tengah gurun, memilih berhenti dan mendirikan startup
Peringkat Alexa: ke-153 di Indonesia

5. Rakuten Belanja Online

website-rakuten-belanja-online
Diluncurkan pada tahun 2011, Rakuten Belanja Online (RBO) awalnya merupakan perusahaan hasil joint venture antara konglomerat media MNC dan raksasa e-commerce Jepang Rakuten. Namun, pada tahun 2013 kerjasama itu secara resmi berakhir, dan sekarang RBO beroperasi sendiri di Indonesia.
Tidak banyak informasi seputar perkembangan RBO. Pada tahun 2013, RBO memiliki target menjual 1 juta produk di dalam websitenya. Dan walaupun menganut model bisnis B2B2C (business-to-business-to-consumer), mulai September 2014 RBO membuka pintu bagi penjual mikro dan individual untuk ikut berjualan di dalam platformnya.
RBO mengambil komisi dari setiap penjualan. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat melihatnya di sini.

6. Lamido Indonesia

website-lamido-indonesia
Diluncurkan pada akhir tahun 2013, Lamido merupakan marketplace buatan Rocket Internet, kepala perusahaan yang juga berada di balik toko online Lazada dan Zalora Indonesia. Lamido sendiri beroperasi dengan ketat dengan Lazada Indonesia, dimana penjual yang masih tergolong lebih kecil dapat berjualan di Lamido, sedangkan mereka yang sudah lebih besar dapat berjualan di Lazada. Namun, Anda akan tetap melihat sejumlah barang dan penjual yang sama di kedua belah website.
Selain di Indonesia, Lamido juga beroperasi di Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Berjualan di Lamido Indonesia masih gratis.

7. Blanja

website-blanja
Sebagai perusahaan joint venture antara Telkom Indonesia dengan eBay, kehadiran Blanja memiliki potensi besar untuk membuat saingannya was-was. Walau sudah beroperasi sejak 2013, Blanja baru secara resmi diluncurkan pada Desember 2014.
Dari “hanya” 600 penjual, Blanja klaim telah memiliki lebih dari 1 juta produk di dalam website. Blanja mengambil komisi dari setiap penjualan yang terjadi di dalam platform. Untuk informasi lebih lanjut, silakan cek halaman ini.

8. Cipika Store

website-cipika
Tidak ingin ketinggalan, Indosat juga memiliki marketplace bernama Cipika Store yang diluncurkan pada Agustus 2014. Namun, berbeda dengan pemain lainnya di daftar ini, Cipika Store memiliki spesialisasi menjual berbagai produk dalam negeri seperti makanan dan baju khas daerah. Pada bulan Agustus, Cipika mencatat 25.000 pengunjung harian.
Cipika Store bekerjasama dengan aplikasi marketplace mobile Shoop, salah satunya untuk mengumpulkan penjual dan produk. Walau di dalam perjanjian penjual disebutkan bahwa Cipika Store mengambil komisi dari penjualan, belum dijelaskan secara detil berapa besar komisi yang diambil.
Manakah di antara marketplace online di atas yang menjadi pilihan kalian? Apa saja sih pengalaman kalian berjualan di sana? Ayo ceritakan pada kolom komentar di bawah!

No comments

Komentar Bijak Membuat Hidup Semakin Bermakna

Powered by Blogger.